Jong Ambon Penggagas Sumpah Pemuda dan Penerus yang Terlupakan

86 tahun sudah bangsa ini lahir atas perjuangan para beberapa pemuda yang menggagas sumpah pemuda yang di deklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 26 Februari 2020

Bravo TNI! Jaga Terus NKRI



TNI selalu bersama rakyat. Komitmen TNI dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak perlu diragukan. 24 jam mereka menjaga masyarakat tanpa lelah. 

Wajar ketika kemudian, bangsa Indonesia selalu menaruh harapan besar pada TNI. Utamanya untuk senantiasa menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI. 

Dimana-mana, di seluruh wilayah NKRI, TNI selalu siap siaga. Baik ketika ada konflik maupun saat kondusif. TNI selalu hadir dan siap kapanpun di mana pun. 

Survei Indo Barometer beberapa waktu lalu menunjukan jika institusi TNI menjadi lembaga negara yang memiliki tingkat kepercayaan publik paling tinggi yaitu dengan presentase 94 persen. 

Capaian ini menjadi bukti jika TNI adalah sahabat rakyat. TNI menjadi bagian dari keluarga masyarakat Indonesia. Kita tentu selalu merasa aman ketika TNI turun dalam satu peristiwa terkait menjaga keamanan. 

Kita doakan semoga para prajurit TNI diberikan kemudahan dan kelancaran di tiap tugasnya. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga mereka dari mara bahaya. 

Bravo TNI, Teruslah Menjaga NKRI

Sabtu, 22 Februari 2020

Prabowo Absen Bicara Politik, Langkah Brilian dan Jempolan



Hampir empat bulan duduk di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto nyaris tak pernah bicara politik. Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo sudah jarang berbicara konstelasi politik. Terlebih tahun ini adalah gelaran Pilkada Serentak. 

Merujuk pernyataan Juru Bicara Kemenhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo mendelegasikan urusan politik kepada para pengurus di DPP. 

Apa yang dilakukan Prabowo ini jelas sebuah langkah yang brilian dan jempolan. Penulis menyebut Prabowo benar-benar seorang negarawan. Bukan politikus yang haus jabatan atau mengejar hegemoni politik. 

Justru, apa yang dilakukan Prabowo adalah mengabdi untuk rakyat Indonesia. Amanah Menhan, menjadikannya fokus untuk negara, dengan sedikit mengesampingkan aspek politik. 

Harus dicatat bahwa Prabowo sekarang milik rakyat Indonesia. Bukan hanya kader Gerindra atau para pendukungnya di Pilpres 2019 lalu. ‘Kaca Mata’ Prabowo jelas bukan lagi sektoral, tapi menyeluruh demi kepentingan bangsa. 

Jadi jangan heran ketika Prabowo mungkin akhir-akhir ini jarang ngomong politik. Biarkan dia bekerja untuk negara dan bangsa. Biarkan dia larut dalam tugasnya sebagai Menhan, menjaga dan menguatkan pertahanan negara. 

Please, tugas Menhan itu berat. Gak nyinyir yang gak penting. Kita habiskan energi untuk hal-hal yang positif

Selasa, 18 Februari 2020

Kinerja Prabowo Tertinggi di Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Terlihat Sedari Prajurit



Jejak karir dan kesungguhan Prabowo Subianto di dunia militer sudah tidak diragukan lagi, karena Prabowo awal masuk militer di Akabri lalu masuk ke satuan elite korps baret merah yang sekarang ini pasukan elit TNI. 

Di dalam kesatuan korps baret merah itu Prabowo sebagai serdadu sudah pasti rela mati.

Pada akhirnya negara memanggilnya untuk ditugaskan ke daerah konflik di daerah Timor-Timor, hal itu berdasarkan catatan dari Dalam Buku Putih Prabowo: Kesaksian Tragedi Mei 1998 (2000:38) . 

Di dalam buku itu Prabowo bertugas di tempat konflik pertama kali pada Maret 1976 langsung diamanatkan sebagai Komandan peleton. 

Di sana Prabowo mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan dan menjaga kesatuan negara Indonesia. 

Nah jadi bisa disimpulkan bahwa pak Menhan di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin bersungguh-sungguh bekerja untuk bangsa ini. 

Tentu sudah ada faktanya berdasarkan hasil survei Indo Barometer, yang dirilis hari Minggu (16/2) kemarin. Nama Prabowo Subianto sebagai Menhan menjadi Menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin mentereng. 

Selain mentereng Menhan Prabowo juga mendapat survei nilai paling tinggi dalam hal kinerja.

Terkait kinerja, Prabowo mendapat skor 26,8 persen dari responden survei Indo Barometer. Pada posisi kedua, ada Sri Mulyani (13,9 persen), Erick Thohir pada ranking ketiga (12,6 persen), serta Mahfud MD (7,3 persen).

"Jadi ada nama-nama yang tanpa dikenal, tapi begitu ditanya siapa terbaik, nama Prabowo muncul," ucap Qodari yang dikutip dari Suara.com. 

Untuk diketahui, Indo Barometer melakukan survei 'Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional dalam 100 Hari Jokowi-Ma'ruf Amin' sejak 9 hingga 15 Januari 2020.

Survei tersebut dilaksanakan di 34 provinsi dengan melibatkan sampel sebanyak 1.200 responden. Ambang batas kesalahan diklaim 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Lalu kalau soal mentereng tentu Prabowo sudah dikenal di masyarakat Indonesia. Karena Prabowo sudah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden. 

Otomatis nama Pak Prabowo dikenal di pelosok negeri. 

Terimakasih Pak Menhan...

Rabu, 05 Februari 2020

Karena Prabowo Terus Berkomitmen Menguatkan Pertahanan Nasional


Nama Prabowo Subianto  sudah tidak diragukan. Hampir seluruh warga Indonesia mengenalnya. Prabowo Subianto pun telah membawa nama Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harum di kancah Internasional.

Seperti menaklukan Puncak Gunung Everest yang merupakan dinding dunia dengan tim Kopassusnya pada tahun 1997.

Belum lagi, Prabowo Subianto kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet Joko Widodo yang memiliki segudang program untuk memperkuat pasukan TNI dan meningkatkan pertahanan  wilayah Tanah Air.

Seperti dilansir Vivanews.co.id Menhan RI Prabowo pada 28 Januari 2020 mengunjungi Moskow, Rusia dalam acara kunjungan kerja.

Di mana, kunjungan Prabowo ini sebagai langkah memperkuat pertahanan wilayah Indonesia. Dengan cara menambah alutsista TNI dengan membeli 11 unit jet tempur Sukhoi Su-35 senilai US$ 1,14 miliar atau setara Rp 15,57 triliun.

Nah jika memang itu terjadi Indonesia akan membuat Amerika dan Australia ketar ketir.

Jadi nama Prabowo pantas dibicarakan karena beliau seorang sosok negarawan yang ingin negara Indonesia kuat di Internasional.

Pantas Prabowo Jadi Pembicaraan Publik

Selasa, 04 Februari 2020

Wow! Sukhoi Su-35 Lebihi Kecepatan Suara, Pantas Prabowo 'Naksir'



Membicarakan Sukhoi memang tak ada habisnya. Pesawat tempur besutan Rusia ini memang benar-benar yahud. Daya jelajahnya, kekuatan tempurnya, fleksibilitasnya, TOP!. 

Wajar ketika kemudian seorang Menteri Pertahanan Prabowo naksir dengan Sukhoi Su-35. Ya, selain mengincar pesawat tempur Dassault Rafale, Eks Danjen Kopassus itu pengin membeli Su-35.

Lantas apa sebenarnya keunggulan Sukhoi Su-35? Penulis coba akan mengupasnya sebagai dihimpun situs Military-Today via CNBC. 

Pertama-tama guys jenis Sukhoi Su-35 termasuk dalam sepuluh pesawat tempur terbaik dunia.

Pesawat tempur dengan panjang sayap 15,3 meter ini merupakan pesawat tempur multifungsi. Dapat menjelajah langit dengan kecepatan melebihi kecepatan suara atau supersonic! 

Dalam keterangan situs tersebut, Sukhoi Su-35 mampu terbang dengan kecepatan maksimum hingga 2.390 km/jam. Sebagai pesawat tempur, Sukhoi Su-35 juga dilengkapi dengan berbagai armor.

Sukhoi Su-35 memiliki kanon dengan dimensi 1 x 30 mm dengan 150 amunisi. Pesawat ini juga dilengkapi dengan berbagai jenis misil seperti R-27ER, E-27ET, R-73, Kh-29T, Kh-31P, Kh-59M, Kh-35U. Dan terakhir, pesawat ini juga dapat mengangkut berbagai jenis bom jatuh bebas.

Sukhoi jenis ini merupakan pengembangan terbaru dari versi sebelumnya yaitu Su-27. Konon kabarnya pada 2017, militer Rusia mengoperasikan sebanyak 68 unit pesawat tempur ini.

Tak hanya digunakan untuk kepentingan militer sendiri, Sukhoi Su-35 juga diekspor ke China. Pada 2015, China menjadi pelanggan pertama Sukhoi Su-35 setelah diproduksi dengan jumlah banyak pada 2008. Saat itu China memesan sebanyak 24 unit pesawat tempur jenis ini.

Kalau soal kecanggihan dan kemampuan, pesawat ini dapat disandingkan dengan pesawat tempur generasi ke-4 yang diantaranya terdiri dari Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale F-15C atau F/A -18E Super Hornet. Pantas Prabowo naksir ya.

Sabtu, 01 Februari 2020

Blusukan Prabowo Bukan Kaleng-kaleng, Tapi Untuk Bangsa dan Negara


Lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat mendapat kritikan dari sejumlah pihak. Salah satunya Ketua DPP PKS  Mardani Ali Sera. Mardani 'menuntut' kalau Prabowo harus melaporkan hasil blusukannya ke sejumlah negara kepada publik.

Jelas kritikan ini kurang berdasar. Semua orang tau bahwa sejak dilantik menjadi Menteri Pertahanan, Prabowo menegaskan kalau dirinya akan fokus memperkuat alutsista.

Caranya, ya tentu dengan melakukan kerja sama dan 'bergaul' bersama negara lain.

Kunjungan Prabowo ke Prancis, Turki, hingga Rusia jelas outputnya. Yakni melihat bagaimana kekuatan sejumlah kendaraan tempur mereka. Dan tentunya menjadi rujukan bagi pertahanan nasional kita.

Sudah jelas bahwa setiap kunjungan Prabowo ke luar negeri, ada berita baik yang dibawa. Misalnya soal rencana pembelian sejumlah kendaraan tempur seperti Sukhoi Su-35.

Jadi patut dicatat bahwa apa yang dilakukan Prabowo di luar negeri, bukan kegiatan Kaleng-kaleng. Tapi memang untuk bangsa dan negara.