Komitmen Kementerian Pertahanan untuk menguatkan Industri Pertahanan dalam negeri bukan wacana semata. Sedari awal, Kementerian Pertahanan yang kini dipimpin Menteri Prabowo Subianto terus mengawal karya-karya anak Bangsa.
Sebagaimana diutarakan Direktur Utama PT Pindad, Abraham, komitmen Kemhan dibuktikan dengan pemesanan sejumlah alutsista. Di antaranya, amunisi kaliber 5.56 milimeter.
Selain kaliber di atas, PT Pindad juga mampu memproduksi berbagai jenis munisi di samping kaliber 5.56 mm, antara lain, kaliber 7.62 mm, kaliber 9 mm, kaliber 12.7 mm, kaliber 0.38 inch, kaliber 60 mm, dan kaliber 81 mm.
Tak hanya itu, Kemhan juga memesan 25 ribu pucuk senjata telah selesai diproduksi. Senjata itu nantinya akan diperuntukkan salah satunya untuk komponen cadangan (komcad).
Di samping munisi dan senjata, PT Pindad (Persero) juga mengutamakan produksi sejumlah kendaraan taktis pesanan Kemhan, di antaranya Anoa dan kendaraan tempur jenis medium tank.
Saya sepakat dengan pernyataa Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama (Marsma) TNI Penny Radjendra. Di mana PT Pindad telah menunjukkan kualitas produksinya, terbukti dengan produk-produknya yang telah diekspor ke luar negeri.
Sehingga industri pertahanan perlu terus didukung oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, karena tidak hanya bermanfaat untuk pertahanan negara, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi nasional. (*)
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2072174/pindad-tahun-ini-prioritaskan-produksi-pesanan-kemhan







Setuju.. lbh baik pakai produk dlm negeri, guna memajukan industri pertahanan
BalasHapus