Bukan hanya mendorong kemajuan industri pertahanan nasional. Tidak hanya mengimbau industri pertahanan lokal mampu memproduksi hasil optimal.
Namun pemerintah Indonesia juga bertindak nyata menunjukkan keberpihakannya pada industri pertahanan dalam negeri. Bukan sekadar klaim.
Tengoklah. Kementerian Pertahanan (Kemhan) konsisten menerapkan amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Regulasi yang amat jelas menunjukkan keberpihakan.
UU itu memberikan keleluasaan pada PT Pindad menjadi lead integrator industri pertahanan. Bukan hanya sepihak dalam kerjanya sebagai BUMN. Tetapi juga menggandeng swasta bekerja sama.
Kemhan juga tak lepas tangan begitu saja soal industri pertahanan. Kemhan memiliki peran besar dalam mengembangkan industri pertahanan yang strategis. Sebagai bukti kepatuhan pada UU.
Toh nyatanya, Kemhan melakukan fungsinya sebagai pembina teknis untuk urusan produksi industri pertahanan. Memberikan arahan, bimbingan, agar produksi industri pertahanan sesuai kebutuhan spesifkasi TNI. Berkualitas sehingga diminati negara asing.
Soal urusan dukungan anggaran untuk industri pertahanan nasional, jangan ragukan keberpihakan pemerintah. Alokasinya jelas dan amat wah!
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 15 triliun selama 2015 hingga 2019 dari pinjaman dalam negeri guna produksi alat perlengkapan pertahanan keamanan.
Jangan lupa juga, produksi dari industri pertahanan nasional juga diserap penggunaannya oleh bangsa kita sendiri. Dipakai dengan bangga oleh TNI. Sebuah karya prestasi luar biasa.
Coba telisik saja, masih ingatkah ketika Presiden Joko Widodo keliling Mabes TNI menggunakan kendaraan taktis (rantis) P6 ATAV pada Januari tahun lalu? Ya, rantis itu karya perusahaan swasta lokal.
Rantis yang hebat itu juga jadi kepercayaan kesatuan elite Kopassus dan Korpaskhas. Dahsyat!
Lainnya, ada juga Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M) buatan PT PAL. Kapal perang yang dengan bangga dipakai TNI AL untuk menjaga perbatasan laut Indonesia. Malahan, jenis kapal perang ini dilirik Malaysia dan Filipina.
Ada senjata senapan serbu 2 (SS 2) yang dengan hebatnya dipakai para prajurit TNI dalam kompetisi menembak dunia. Sampai membawa prestasi juara bagi prajurit TNI di kejuaraan tingkat dunia.
Jangan ragu soal keberpihakan pemerintah pada industri pertahanan domestik. Keberpihakan itulah yang kini telah membuat industri pertahanan kita mampu melaju di tingkat dunia.
Rabu, 24 April 2019
MELAJU DAN TERUS BERPIHAK
22.33
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar