Minggu, 19 Mei 2019

Buang Jauh-jauh People Power, Saatnya Perkuat NKRI!

People power. Sebuah gerakan massa yang diduga berpotensi inkonstitusional, masih bagaikan misteri. Salah satu kekhawatiran dari gerakan ini adalah adanya upaya menggulingkan pemerintahan yang sah. Tentu publik tak ingin hal itu terjadi.

Kurang lebih satu minggu ke depan menjelang aksi massa yang katanya people power. 22 Mei 2019. Juga bertepatan dengan hari akhir penghitungan suara oleh KPU.

Masyarakat ikut diresahkan dengan adanya gerakan ini. Misalnya saja potensi adanya makar.

Kok makar? Apa alasannya dibilang makar? Bukankah kebebasan berpendapat di muka umum telah dijamin oleh Undang-Undang?

People power ada dugaan makar karena menurut hemat penulis, beberapa aksi demonstrasi sebelumnya, yang menyoal penghitungan suara Pilpres oleh KPU, satu per satu berujung melanggar hukum pidana.

Kabar terakhir, seorang pria berusia 25 tahun diancam penjara seumur hidup karena atas ucapannya ingin memenggal kepala Presiden RI Joko Widodo.

Aksi-aksi sebelumnya, mungkin diklaim tidak ada hubungannya dengan people power nanti. Tapi, ketika ditarik benang merahnya, semua aksi massa itu berujung protes klaim kemenangan Pilpres dan kecurangan yang katanya dilakukan oleh KPU. Ini perbuatan makar. Hukum harus tetap berjalan.

Tapi terlepas dari gerakan aksi, baik people power maupun gerakan-gerakan lainnya. Pertanyaannya, apakah people power layak ditakuti pemerintah dan masyarakat?

Nyatanya bisa dibilang tidak. Jangan takut. People power itu layaknya aksi demonstrasi yang sudah biasa terjadi Indonesia. Bahkan, seperti gerakan mahasiswa yang acapkali terjadi setiap harinya.

Sisi lain dari ancaman makar yang tidak perlu ditakuti. Ketika masyarakat sudah menyaksikan langsung dinamika politik internal di kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Sebab, beberapa partai koalisi atau partai pengusung di BPN. Satu per satu telah menyadari situasi politik nasional setelah munculnya isu people power. Sebut saja, partai Demokrat dan PAN.

Mereka lebih mengutamakan situasi NKRI yang aman dan damai dibanding kepentingan politik dan demi kekuasaan semata.

Lantas, apa yang perlu kita takuti dengan munculnya isu people power? Jika nantinya gerakan yang condong pada perbuatan makar ini terjadi. Tentu harus kita cegah bersama.

Semua elemen masyarakat mesti sadar bahwa memperkuat NKRI adalah tugas bersama.

0 komentar:

Posting Komentar