Selasa, 18 Juni 2019

Salah Alamat Surat ke Menteri Ryamizard


Ada yang awalnya garang. Berkoar-koar. Mengancam menurunkan pemerintahan Jokowi yang sah terpilih sesuai konstitusi.

Menyebarkan isu tanpa data: katanya Pilpres 2019 curang. Begitu tertangkap karena ditengarai menyusun rencana makar: melempem. Hilang kegarangan.

Saking takutnya lalu mengirim surat meminta perlindungan hukum ke Menkopolhukam Wiranto dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu serta Pangkostrad, Kepala Staf Kostrad dan Danjen Kopassus.

Maklum, si pengirim surat yang menjadi tersangka makar adalah purnawirawan perwira tinggi TNI AD. Levelnya sampai bintang dua alias Mayjen.

Pernah jadi petinggi di kesatuan elit TNI AD. Tapi apakah itu berpengaruh? Jawabnya sudah pasti tidak.

Apalagi bagi Menteri Ryamizard, siapapun orangnya, jabatannya, meskipun itu kawan dekat atau saudaranya; hukum tetap harus ditegakkan sama rata.

Ditambah lagi sangkaannya setelah melalui penyelidikan aparat kepolisian cukup berat: diduga merancang dan akan melakukan makar.

Sebuah gerakan pengkhianatan terhadap Pancasila, UUD 1945 dan kedaulatan negara. Aksi yang memecah harmonisasi kehidupan masyarakat Indonesia.

Menteri Ryamizard adalah negarawan. Prajurit TNI sejati. Siapapun yang mengenal sosok Menteri Ryamizard akan menilainya sebagai individu yang tulus mencintai maupun menjaga negaranya.

Surat sang tersangka makar salah alamat kalau ditujukan ke Menteri Ryamizard. Sikap Menteri Ryamizard yang 'mengabaikan' surat sang tersangka makar purnawirawan TNI adalah bentuk tindakannya menjaga keutuhan Indonesia.

Dapat disimpulkan: Menteri Ryamizard tak ingin Indonesia hancur dan rusak persatuannya gara-gara ulah seseorang.

Hukum harus diberlakukan. Apalagi Menteri Ryamizard memiliki karakter negarawan: sikap yang menjunjung penegakan hukum.

Menteri Ryamizard dikenal selalu berjalan dan bertindak sesuai Pancasila dan konstitusi. Sikap acuhnya terhadap surat tersangka makar ke dirinya adalah kegeramannya kepada oknum yang ingin meruntuhkan Indonesia, Pancasila dan konstitusi.

Si tersangka makar salah alamat kirim surat ke Menteri Ryamizard. Mungkin saja --sekali lagi mungkin-- surat itu disobek lalu dibakar Menteri Ryamizard.

0 komentar:

Posting Komentar