Kesadaran menjaga sumber daya alam dan buatan (SDAB) itu juga bagian pendukung pertahanan Indonesia. Jangan dianggap sebagai potensi kekayaan alam nasional saja.
Yang harus dibangun mulai sekarang juga adalah pemahaman bahwa bidikan invasi modern tak sekadar menggunakan senjata atau mengerahkan militer.
Namun juga mencaplok SDAB yang dimiliki sebuah bangsa. Hal itu juga amat mungkin berlaku bagi Indonesia. Nah, Kementerian Pertahanan (Kemhan) soal ini harus diapresiasi.
Acungan jempol kepada Kemhan sebab punya gerak cepat membentengi SDAB dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga SDAB Indonesia tetap jadi milik Indonesia.
Tentu saja merawat SDAB dilakukan dengan program yang harus disusun. Tidak asal begitu saja, nantinya malah tidak sistematis.
Yang perlu dipuji dari Kemhan adalah upayanya terus-menerus membangun pertahanan semesta sesuai amanat UU. Jadi masyarakat diajak terlibat dalam menjaga kedaulatan bangsa. Tidak sekadar dilakukan TNI.
Termasuk itu adalah pertahanan semesta untuk membentengi, menjaga, merawat SDAB di Tanah Air. Pertahanan semesta yang dilakukan bersama masyarakat adalah senjata ampuh.
Kalau masyarakat sadar dengan sendirinya, maka akan muncul sikap nasionalistik. Sebuah sikap berkorban demi negaranya sebab tidak ingin hidupnya susah nantinya.
Kan begini, jika masyarakat lengah membentengi SDAB, maka sudah pasti otomatis hidupnya akan sulit. Sebab perekonomiannya dari SDAB sebagai sumber kemakmuran sudah dikuasi bangsa lain.
Bila itu yang terjadi, ya sudah pasti bangsa asing bakal memprioritaskan masyarakatnya mereka dari kekayaan SDAB yang dimiliki oleh Indonesia. Jadi bukan masyarakat kita yang menikmati.
Di situlah arti pentingnya pertahanan semesta untuk SDAB. Supaya Indonesia jadi pemilik selamanya potensi yang ada di negeri ini. Agar rakyatnya selalu sejahtera.







0 komentar:
Posting Komentar