Jong Ambon Penggagas Sumpah Pemuda dan Penerus yang Terlupakan

86 tahun sudah bangsa ini lahir atas perjuangan para beberapa pemuda yang menggagas sumpah pemuda yang di deklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Agustus 2019

TNI Selalu Hadir Lindungi Masyarakat Papua


Sudah menjadi tanggungjawab sebagai aparat keamanan. TNI hadir di garda terdepan menjaga dan melindungi rakyat. Itu amanat Undang-Undang negara kita.

Menyoal kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, marilah saling menjaga dan mengayomi. Jangan ada lagi provokasi, adu domba, fitnah hingga rasisme. Yang sudah terjadi. Jadikan pelajaran.

Kita harus menyadari bahwa Indonesia ini negara yang kaya akan perbedaan.

Saya percaya, aparat keamanan dari TNI yang bertugas di Papua saat ini, adalah wujud kehadiran negara untuk melindungi rakyatnya.

Ribuan aparat itu senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat. Terutama masyarakat Papua yang menjadi bagian dari NKRI. TNI tidak membedakan warga negara, semuanya diayomi dirangkul dalam bingkai persaudaraan.

Indonesia adalah Papua. Papua adalah bagian dari NKRI Harga Mati. Kita semua bersaudara. Mari saling membahu, saling merangkul, saling mendinginkan suasana.

Aparat TNI yang bertugas di sebagian wilayah Papua. Kita doakan mereka dan rakyat Indonesia tidak saling diadu domba. Tidak saling mencela. Percayalah, aparat TNI disana pasti melindungi warga negaranya.

Selamat bertugas TNI. Lindungilah warga Papua dan Papua Barat. Jangan ada oknum yang dengan sengaja memainkan skenario seakan TNI itu musuh rakyat. Kami yakin, TNI begitu berjasa dan sangat dibutuhkan masyarakat Papua saat ini.

Sudahi perkelahian di Bumi Cendrawasih itu. Mari rangkul kembali seluruh komponen masyarakat selaku anak negeri. Bumi pertiwi dari Sabang sampai Merauke akan selalu dijaga dan dilindungi oleh TNI yang bertugas.

Senin, 26 Agustus 2019

Memanaskan Mesin Industri Pertahanan Indonesia



Memiliki pertahanan yang tangguh nerupakan hal mendasar bagi setiap bangsa. Kemampuan pertahanan tidak saja penting dalam menjaga keselamatan bangsa, simbol kekuatan serta sarana untuk menggapai cita-cita, tujuan, ataupun kepentingan nasional.

Tetapi bermakna lebih dari itu, yakni untuk menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.

Ketangguhan pertahanan negara turut ditentukan juga oleh kemampuan industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) secara mandiri.

Oleh sebab itu, industri pertahanan perlu dibangun melalui revitalisasi industri pertahanan.

Setelah Presiden SBY memberikan arahan revitalisasi industri pertahanan di Kementerian Pertahanan tahun 2004 lalu, sejak saat itu pula "mesin-mesin" dari semua pemangku kepentingan secara bersamaan "dipanaskan".

Dan sampai saat ini Kementerian Pertahanan dibawah kepemimpinan Ryamizard Ryacudu sebagai pembuat regulasi dan kebijaksanaan pembinaan industri pertahanan, TNI sebagai pengguna, dan industri pertahanan sebagai produsen dalam negeri menyatu dalam target merevitalisasi industri pertahanan. Tujuannya untuk membangkitkan kekuatan industri pertahanan dalam negeri.

Cermat penulis di  2010 oleh presiden saat itu, juga dibentuk suatu badan kebijakan nasional industri pertahanan yang disebut Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Tugas yang diemban oleh KKIP adalah mengembangkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri, baik alutsista maupun non-alutsista.

Sejak saat itu pula Indonesia sebenarnya telah memiliki visi, misi, dan strategi dasar pembangunan industri pertahanan.

Apalagi pemerintah dan DPR pada 2012 memperkuatkan dengan menetapkan Undang-Undang Nomor 16 tentang Industri Pertahanan Negara sebagai legalisasi dan legitimasi menghidupkan dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.

Rasanya suatu negara yang kuat akan sangat dipengaruhi oleh kekuatan industri teknologi pertahanan yang mandiri bukan isapan jempol belaka.

Filosofi ini penting untuk mendukung misi negara menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.

Senin, 19 Agustus 2019

ANTIBIOTIK SERANGAN CYBER



Harus diakui: serangan teknologi cyber adalah musuh yang amat mengerikan saat ini. Kemajuan teknologi informatika disalahgunakan untuk menjadi senjata penghancur kedaulatan negara.

Kondisi itu sudah cukup jeli diamati Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Sebagai seorang yang pernah ditempa di kawah candradimuka TNI, Menteri Ryamizard juga sudah punya 'resepnya'.

Hal itu membanggakan buat kita sebagai masyarakat Indonesia. Memiliki Menteri yang kemampuan analisis dan cermat menyusun strategi perlawanan terhadap ancaman musuh.

Bagi Menteri Ryamizard: penekanan ideologi Pancasila dan persatuan seluruh masyarakat Indonesia harus diperkuat sebagai tameng dari serangan perang cyber.

Setuju dengan Menteri Ryamizard! Sebuah jurus jitu yang semua masyarakat harus lakukan jika tak ingin Indonesia sebagai 'rumah' kita bersama hancur diserbu kemajuan teknologi informatika.

Dengan memaknai serta mengimplementasikan Pancasila, maka secara sendirinya bakal menyaring apakah dari kemajuan teknologi cyber sesuai dengan norma kehidupan berbangsa.

Jika ternyata berbenturan dengan prinsip Pancasila, maka apapun jenis 'racun' yang disebarkan melalui cyber tidak akan mampu menembus jiwa masyarakat.

Begitu pula bila persatuan Indonesia dirawat, apapun provokasi yang tersebar melalui ruang cyber akan terpental. Masyarakat sulit terpancing dengan info sesat sebab tidak punya rasa saling curiga.

Semua hal yang beredar dari cyber di validasi sehingga mengendapkan sikap ego dan terhasut. Yang timbul malah saling menyadarkan antar-masyarakat sekaligus menjaganya.

Jadi: jangan khawatir dengan dengan serangan musuh melalui cyber. Indonesia punya penangkalnya. Asal kita mau menjiwai Pancasila dan terus bersatu.

Sabtu, 10 Agustus 2019

Menyumpal Ancaman Egiamus Kogoya


Sesumbar Komandan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Distrik III Ndugama Papua, Egiamus Kogoya, bakal melakukan serangan balasan ke TNI.

Gara-gara markasnya berhasil dilumpuhkan dan penyimpanan senjatanya direbut TNI. Bahkan, ada pengikut KKB Papua jadi korban baku tembak dan lainnya 'ngacir'.

Hello, TNI bukan institusi yang kecut dengan ancaman kelompok separatis. Sejak era kemerdekaan: segala bentuk aksi separatis dan teror ke bangsa Indonesia berhasil ditumpas.

TNI bukan 'anak ingusan' yang digertak langsung menangis. Keahlian tempur, strategi perangnya, kewaspadaan serta komitmennya terhadap kedaulatan Indonesia sudah diapresiasi bangsa-bangsa di dunia.

Lagi juga, kan jelas memang Egiamus Kogoya adalah ancaman bagi Indonesia. Sepak terjangnya tak sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Setiap aksinya membahayakan pertahanan negara dan menebarkan rasa takut di masyarakat. Itu telah cukup mengaktegorikannya sebagai musuh negara. Ingin merobek persatuan Indonesia.

Tidak beralasan jadinya jika Egiamus Kogoya mengancam balik TNI gara-gara markasnya direbut. Memang itu sudah jadi tugas TNI untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia.

Dengan mengancam TNI, menandakan Egiamus Kogoya mengibarkan bendera perang terhadap Indonesia. Bukan hanya institusi militer kita. Jadi sudah waktunya segala aksi Egiamus Kogoya dihentikan.

Di situ dapat dipahami bahwa memang pantas kelompok ancaman bagi pertahanan Indonesia diberangus. Intinya: memang tugas TNI sebagai penjaga pertahanan.

Yang dibutuhkan sekarang adalah dukungan dari seluruh rakyat Indonesia terhadap TNI agar mampu melakukan tugas negara dengan sebaik-baiknya.