Harus diakui: serangan teknologi cyber adalah musuh yang amat mengerikan saat ini. Kemajuan teknologi informatika disalahgunakan untuk menjadi senjata penghancur kedaulatan negara.
Kondisi itu sudah cukup jeli diamati Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Sebagai seorang yang pernah ditempa di kawah candradimuka TNI, Menteri Ryamizard juga sudah punya 'resepnya'.
Hal itu membanggakan buat kita sebagai masyarakat Indonesia. Memiliki Menteri yang kemampuan analisis dan cermat menyusun strategi perlawanan terhadap ancaman musuh.
Bagi Menteri Ryamizard: penekanan ideologi Pancasila dan persatuan seluruh masyarakat Indonesia harus diperkuat sebagai tameng dari serangan perang cyber.
Setuju dengan Menteri Ryamizard! Sebuah jurus jitu yang semua masyarakat harus lakukan jika tak ingin Indonesia sebagai 'rumah' kita bersama hancur diserbu kemajuan teknologi informatika.
Dengan memaknai serta mengimplementasikan Pancasila, maka secara sendirinya bakal menyaring apakah dari kemajuan teknologi cyber sesuai dengan norma kehidupan berbangsa.
Jika ternyata berbenturan dengan prinsip Pancasila, maka apapun jenis 'racun' yang disebarkan melalui cyber tidak akan mampu menembus jiwa masyarakat.
Begitu pula bila persatuan Indonesia dirawat, apapun provokasi yang tersebar melalui ruang cyber akan terpental. Masyarakat sulit terpancing dengan info sesat sebab tidak punya rasa saling curiga.
Semua hal yang beredar dari cyber di validasi sehingga mengendapkan sikap ego dan terhasut. Yang timbul malah saling menyadarkan antar-masyarakat sekaligus menjaganya.
Jadi: jangan khawatir dengan dengan serangan musuh melalui cyber. Indonesia punya penangkalnya. Asal kita mau menjiwai Pancasila dan terus bersatu.







0 komentar:
Posting Komentar