Gara-gara markasnya berhasil dilumpuhkan dan penyimpanan senjatanya direbut TNI. Bahkan, ada pengikut KKB Papua jadi korban baku tembak dan lainnya 'ngacir'.
Hello, TNI bukan institusi yang kecut dengan ancaman kelompok separatis. Sejak era kemerdekaan: segala bentuk aksi separatis dan teror ke bangsa Indonesia berhasil ditumpas.
TNI bukan 'anak ingusan' yang digertak langsung menangis. Keahlian tempur, strategi perangnya, kewaspadaan serta komitmennya terhadap kedaulatan Indonesia sudah diapresiasi bangsa-bangsa di dunia.
Lagi juga, kan jelas memang Egiamus Kogoya adalah ancaman bagi Indonesia. Sepak terjangnya tak sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Setiap aksinya membahayakan pertahanan negara dan menebarkan rasa takut di masyarakat. Itu telah cukup mengaktegorikannya sebagai musuh negara. Ingin merobek persatuan Indonesia.
Tidak beralasan jadinya jika Egiamus Kogoya mengancam balik TNI gara-gara markasnya direbut. Memang itu sudah jadi tugas TNI untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia.
Dengan mengancam TNI, menandakan Egiamus Kogoya mengibarkan bendera perang terhadap Indonesia. Bukan hanya institusi militer kita. Jadi sudah waktunya segala aksi Egiamus Kogoya dihentikan.
Di situ dapat dipahami bahwa memang pantas kelompok ancaman bagi pertahanan Indonesia diberangus. Intinya: memang tugas TNI sebagai penjaga pertahanan.
Yang dibutuhkan sekarang adalah dukungan dari seluruh rakyat Indonesia terhadap TNI agar mampu melakukan tugas negara dengan sebaik-baiknya.







0 komentar:
Posting Komentar