Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dapat dianggap sebagai tokoh bangsa yang gemar bersilaturahmi. Lihat saja di informasi media, kerap Menteri Ryamizard bertemu dan mengunjungi berbagai kalangan.
Siapa saja dapat bersilaturahmi dengan Menteri Ryamizard. Selama masih dalam kerangka satu pemikiran dan keyakinan bernegara: sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Itulah makanya Menteri Ryamizard relatif dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat, pemuka agama, cendekiawan, intelektual, politisi, purnawirawan, ormas, generasi muda, akademisi dan lainnya di Indonesia.
Hal itu menandakan bila Menteri Ryamizard tak memiliki musuh. Berkawan dengan banyak orang. Semua adalah sahabat, saudara sebangsa Indonesia. Asal masih berjiwa Pancasila dan UUD 1945.
Sikap yang ditunjukkan Menteri Ryamizard seharusnya jadi teladan dan contoh bagi kita semua. Dengan silaturahmi sebetulnya akan terus merekatkan persatuan Indonesia. Sesuai cita-cita pendiri bangsa.
Menjaga silaturahmi itu meredam konflik antar-sesama saudara sebangsa. Sebab telah merasa orang tersebut bagian penting dari hidupnya. Akhirnya: kedaulatan terjaga sebab tidak ada pertikaian di Indonesia.
Intensif bersilaturahmi akan membuat Indonesia makin dewasa dan berkualitas. Segala sesuatu dapat dicari solusi terbaik untuk Indonesia dengan 'kopi, teh manis, pisang goreng, kemilan' sambil berbincang santai.
Tidak perlu ada argumentasi sepihak. Hanya mengedepankan ego. Ujung-ujungnya adalah permusuhan. Tapi tak menemukan ide terbaik demi Indonesia. Silaturahmi itu cara mencintai Indonesia yang tetap terajut utuh.














