Jong Ambon Penggagas Sumpah Pemuda dan Penerus yang Terlupakan

86 tahun sudah bangsa ini lahir atas perjuangan para beberapa pemuda yang menggagas sumpah pemuda yang di deklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 26 Desember 2019

Jarang Absen Hadiri Institusi Pendidikan, Bukti Menhan Prabowo Miliki Harapan Besar Terhadap Masa Depan Pertahanan Indonesia

Jika kita ingat, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak hanya sibuk berkunjung ke negara lain untuk melakukan kerjasama bidang pertahanan.

Tetapi juga, jarangnya absen menghadiri acara-acara institusi pendidikan yang masih related dengan Kementerian Pertahanan. Misalnya saja beberapa diantaranya yaitu mengunjungi Universitas Pertahanan (Unhan) di awal beliau menjabat sebagai Menhan di bawah Kabinet Indonesia Maju.

Tak hanya itu, Menhan Prabowo juga tetap hadir dalam memimpin serah terima jabatan (sertijab) Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.

Bagi penulis, ini bukti bahwa Menhan Prabowo memiliki harapan besar terkait kompetensi sumber daya manusia. Ia selalu berusaha untuk mengkomunikasikannya secara langsung melalui acara-acara yang dihadirinya di dalam institusi pendidikan tersebut.

Kualitas atau kompetensi sumber daya manusia sangatlah penting dalam strategi pertahanan nasional. Dan bagi penulis ini penting sekali. 

Saya sangat mengapresiasi cara-cara Menhan Prabowo dalam melakukan lawatan-lawatan ke institusi-institusi pendidikan yang down to earth ini. Karena, ini juga sebagai bentuk cara beliau menyampaikan bahwa dia tidak hanya melakukan kerja-kerja hanya untuk hari ini saja. Tetapi juga sebagai strategi atau investasi jangka panjang.

Dalam kata lain, Kemhan hari ini sedang memiliki agenda besar yang tidak hanya membutuhkan anggaran yang sangat besar, tetapi juga  sumber daya  manusianya juga harus lebih dulu unggul.

Dan tidak banyak pemimpinan seperti beliau yang benar-benar memperhatikan pentingnya generasi terdidik itu sebagai investasi dan strategi jangka panjang ketahanan nasional.

Senin, 23 Desember 2019

Selamat Hari Bela Negara 2019!


Bela negara adalah cara warga negara memperlihatkan nasionalismenya. Menunjukkan semangat perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Meyakinkan pada dunia bahwa, Indonesia menjadi contoh bagi bangsa lain sebagai bangsa yang majemuk. 

Itulah esensi dari bela negara yang sebenarnya. Tentu semua itu tidak terlepas dari sejarah panjang perjalanan bangsa ini. Sebuah jejak sejarah di mana perbedaan keyakinan bersatu membela negara. Mengusir penjajah yang mengusik. 

Kini, 71 Tahun kita merayakan Hari Bela Negara yang jatuh tanggal 19 Desember setiap tahunnya. Memperingati Hari Bela Negara bukan saja sebuah refleksi. Tapi momentum hari baik itu menjadi cara baru melihat Indonesia di masa yang akan datang. 

Indonesia yang tengah dihadapkan berbagai ancaman, baik ancaman fisik maupun fisik. Ancaman radikalisme, intoleran dan terorisme atas nama keyakinan. 

Indonesia telah melepaskan diri dan bebas dari ancaman militer. Ancaman perang senjata. Tapi bukan berarti, kita bebas dari ancaman lain. Seperti yang kita ketahui, perang non militer. Perang digital. Perang ekonomi dan ancaman non militer lainnya menjadi marak terjadi. 

Tentu dengan begitu. Refleksi saja tidak cukup. Kita harus mengambil peran aktif. Menjadi garda terdepan untuk memastikan dan melawan semua ancaman yang kapan saja bisa terjadi.

Saya salut. Kementerian Pertahanan dibawa kepemimpinan Prabowo Subianto punya gebrakan baru agar bagaimana program Bela Negara di Kemenhan melibatkan seluruh masyarakat, terutama kaum muda. 

Kemenhan sebagai representasi dari pemerintah telah berupaya agar program Bela Negara menjangkau seluruh elemen masyarakat. Dari pelosok negeri, pesisir, pedesaan hingga masyarakat kota.

Selamat merayakan Hari Bela Negara me 71 Tahun. Selamat merefleksikan perjalanan panjang perjuangan bangsa ini melalui Hari Bela Negara. Tentunya, semangat ke-Indonesia-an harus tetap kita gelorakan di bumi pertiwi. 

Senin, 09 Desember 2019

Menristek Optimis IPB Selalu Punya Desain Sejahterakan Masyarakat dengan Pertanian

Jakarta - IPB University diyakini masih menjadi ujung tombak perguruan tinggi untuk pembangunan pertanian serta inovasi model pengembangan bisnisnya demi mencapai kesejahteraan masyarakat.

"Sektor pertanian di Indonesia memiliki sumber daya tenaga kerja paling besar. IPB selama ini punya peranan besar untuk pertanian yang bermanfaat ke ekonomi," ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Rabu (6/11/2019).

Selanjutnya Bambang mengatakan, telah banyak karya ilmiah dari IPB yang inovatif, khususnya untuk pertanian, yang sasarannya jelas demi mengentaskan kemiskinan serta membentuk kemandirian masyarakat.

"Lulusan IPB teruji punya inovasi dan riset terhadap masalah pertanian Indonesia. Supaya petaninya sejahtera dan negaranya maju. Ciri khas IPB itu adalah pertanian," ucap Bambang.

Kendati demikian, Bambang mengimbau, IPB University juga jangan sampai melupakan tugas penting lainnya yakni mengubah cara pikir dan pandangan tentang petani.

Pasalnya, Bambang mengungkapkan, profesi petani sejauh ini masih dinilai sebatas bercocok tanam dan menghasilkan komoditas produksi untuk kebutuhan pangan nasional.

Padahal petani adalah pekerjaan potensial sebab menjadi garda utama ketahanan pangan dan stabilitas ekonomi jika dibekali dengan cara berbisnis yang baik. (*)

Potensi Kelapa Sawit Terus Digenjot Kementan, Asosiasi: Masih Terkemuka di Dunia

Jakarta - Ekspor kelapa sawit yang terus digenjot Kementerian Pertanian (Kementan) diapresiasi kalangan asosiasi. Hal itu menandakan subsektor kelapa sawit memang terkemuka di kancah dunia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Gulat Medali Emas Manurung, Selasa (12/11/2019).

"Ke depan, bisnis dan petani kelapa sawit harus dapat menyesuikan diri dengan kemajuan revolusi teknologi 4.0 sehingga diketahui data dan lahan potensialnya," ujar Gulat.

Gulat menuturkan, dorongan dari Kementan yang terus memacu ekspor kelapa sawit harus diartikan bila subsektor perkebunan tersebut patut dikelola secara berkelanjutan dan modern.

"Ini kan perlu usaha sistematis dalam memberdayakan pekebun kelapa sawit, pemanfaatan teknologi serta industri berkesinambungan berlandaskan lingkungan yang tidak merusak," ungkap Gulat.

Diketahui, Kementan kembali melepas ekspor kelapa sawit dan palm kernel ekspeller dari Kalimantan Selatan, baru-baru ini, sebanyak 8,4 ribu ton atau setara nilai ekonomi Rp 36,3 miliar.

Dari kedua jenis komoditas subsektor perkebunan itu, ekspor minyak sawit adalah 4,2 ribu ton atau senilai Rp 29,6 miliar dan palm kernel ekspeller sebesar 2,6 ribu ton atau seharga Rp 4,1 miliar.

Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Ali Jamil, potensi ekspor subsektor perkebunan, seperti kelapa sawit, dari Kalimantan Selatan akan terus ditingkatkan sehingga dapat seimbang dengan mineral dan batu bara yang mendominasi. (*)

Pengamat: Kebijakan Kementan Optimalkan Teknologi 4.0 ke Penyuluh Berikan Dua Keuntungan

Jakarta - Strategi Kementerian Pertanian (Kementan) yang ingin mengoptimalkan penggunaan kemajuan teknologi industri 4.0 kepada Penyuluh dinilai merupakan cara yang jitu.

Pengamat sosial ekonomi UI, Riyanto, mengatakan, masa kini teknologi terus bergerak maju. Situasi tersebut, ucap Riyanto, tentu saja harus juga diadaptasi oleh sumber daya manusia (SDM) Kementan.

"Jika saja kemajuan teknologi industri 4.0 dapat diberdayakan (SDM) Kementan, maka risiko kekurangan pangan dapat dicegah," ujar Riyanto, Senin (11/11/2019).

Riyanto menuturkan, ada dua aspek hasil yang perlu jadi perhatian dari pemanfaatan teknologi industri 4.0 dilakukan SDM Kementan. Keduanya, ungkap Riyanto, berpengaruh terhadap masalah ekonomi.

"Yakni produktivitas hulu dan hilir pertanian terjaga ketahanannya, seimbang. Lalu, bakal menguntungkan petani juga konsumen pertanian," kata Riyanto.

Sebelumnya, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, akan makin menerapkan pemanfaatan teknologi 4.0 sebagai pendukung kinerja Penyuluh guna melakukan sosialisasi pertanian di lapangan.

Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, dengan optimaliasi penggunaan teknologi 4.0 oleh kelompok Penyuluh, maka sasaran menuju pembangunan bakal lebih akurat.

Syahrul Yasin Limpo ingin peran Penyuluh sebagai sumber data dan informasi pertanian didukung secara IT, konsep serta teori. Sehingga berorientasi kerja secara modern. (*)

Pengamat Ekopol Ragukan Data ADB Soal Kelaparan dan Kurang Pangan Indonesia


Jakarta - Pengamat ekonomi politik Wempy Hadir meragukan laporan lembaga internasional yang menyebutkan 22 juta masyarakat Indonesia mengalami kelaparan akut dan kekurangan pangan selama tahun 2016-2018.

Menurut Wempy, justru dari data yang dikeluarkan badan resmi nasional, selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, ada perubahan positif terhadap hasil pertanian nasional.

"Kalau dari data yang disajikan BPS atau lembaga pemerintah urusan berwenang, soal pangan di masa Presiden Jokowi tidak monoton, ada pergerakan lebih maju," ujar Wempy yang juga Direktur Eksekutif Nation and Character Building Institute, Senin (11/11/2019).

Wempy mengungkapkan, dapat dilihat dari kebijakan pro-pertanian Jokowi berkontribusi pada terwujudnya stabilitas harga, setok pangan yang terjaga, tumbuhnya ekspor komoditas dan masifnya distribusi mesin bertani.

"Tidak ada harga menjulang tinggi kan. Terutama di hari Lebaran atau puasa seperti biasanya terjadi kenaikan harga. Masyarakat juga lebih mudah memperoleh kebutuhan pangannya," ucap Wempy.

Meskipun harus diakui masih ada kebijakan impor, namun Wempy menjelaskan bila hal itu sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga di pasar untuk masyarakat.

"Jadi tidak dapat dikategorikan kekurangan pangan dan ada kelaparan, hal berbeda. Komoditas pangan kita cukup tersedia untuk masyarakat. Bahkan rasanya mulai menuju ke kedaulatan pangan," kata Wempy.

Sebagai informasi, Asian Development Bank (ADB) dan IFPRI menerbitkan laporan yang mengumumkan bahwa sebanyak 22 juta masyarakat Indonesia mengalami kelaparan kronis dan kekurangan bahan pangan dari tahun 2016-2018.

Laporan yang bertajuk Policies to Support Investment Requirements of Indonesia's Food and Agriculture Development During 2020-2045 juga menuliskan bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih bertani secara tradisional, tidak produktif dan berpendapatan rendah. (*)