Jakarta - Strategi Kementerian Pertanian (Kementan) yang ingin mengoptimalkan penggunaan kemajuan teknologi industri 4.0 kepada Penyuluh dinilai merupakan cara yang jitu.
Pengamat sosial ekonomi UI, Riyanto, mengatakan, masa kini teknologi terus bergerak maju. Situasi tersebut, ucap Riyanto, tentu saja harus juga diadaptasi oleh sumber daya manusia (SDM) Kementan.
"Jika saja kemajuan teknologi industri 4.0 dapat diberdayakan (SDM) Kementan, maka risiko kekurangan pangan dapat dicegah," ujar Riyanto, Senin (11/11/2019).
Riyanto menuturkan, ada dua aspek hasil yang perlu jadi perhatian dari pemanfaatan teknologi industri 4.0 dilakukan SDM Kementan. Keduanya, ungkap Riyanto, berpengaruh terhadap masalah ekonomi.
"Yakni produktivitas hulu dan hilir pertanian terjaga ketahanannya, seimbang. Lalu, bakal menguntungkan petani juga konsumen pertanian," kata Riyanto.
Sebelumnya, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, akan makin menerapkan pemanfaatan teknologi 4.0 sebagai pendukung kinerja Penyuluh guna melakukan sosialisasi pertanian di lapangan.
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, dengan optimaliasi penggunaan teknologi 4.0 oleh kelompok Penyuluh, maka sasaran menuju pembangunan bakal lebih akurat.
Syahrul Yasin Limpo ingin peran Penyuluh sebagai sumber data dan informasi pertanian didukung secara IT, konsep serta teori. Sehingga berorientasi kerja secara modern. (*)
Senin, 09 Desember 2019
Pengamat: Kebijakan Kementan Optimalkan Teknologi 4.0 ke Penyuluh Berikan Dua Keuntungan
22.31
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar